• Home
  • About
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Daftar Isi
  • Contact Us

Kumpulan Tips Bisnis Mas J

Sumber : Diambil dari Google


Yang disebut TOKO ONLINE itu jika..

  • Bisa order online, bukan via chat, sms, telepon atau mendatangi rumah Anda.
  • Perhitungan ongkir otomatis, bukan pelanggan menunggu hitungan ongkir, baru bisa order.
  • Sistem payment otomatis, bukan ngecek transferan manual, apalagi merepotkan pelanggan untuk upload bukti transfer dan menunggu notifikasi penjual.
  • Menggunakan autoresponder, bukan manual respon memberitahukan pelanggan tentang posisi orderan.
  • Bisa memproses orderan 24 jam sehari, 7 hari seminggu, tanpa membangunkan pengelola bisnisnya.
  • Ada live chat, yang memberikan rasa nyaman dan aman bagi pembeli.
  • Tersedia blog sebagai 'pintu belakang', menjual tanpa menjuali.


Toko Anda, beneran sudah online atau semi offline?


Belum selesai disitu..


Setelah buka Toko Online, yang lebih gak mudah adalah:
  • mendatangkan pengunjung,
  • trus klik tombol BELI,
  • trus bayar.


Nah, proses mendatangkan pembeli itu:
  • Memilih produk yang diperlukan atau diinginkan konsumen.
  • Mengetahui secara spesifik siapa mereka.
  • Memahami apa saja yang menarik mereka untuk datang?
  • Bagaimana caranya membuat mereka pengin banget beli?
  • Bagaimana agar kemanapun mereka pergi, terbayangi produk Anda.
  • Bagaimana agar pelanggan mau beli lagi, lagi dan lagi?


Bayangkan jika Anda memiliki data berikut:
  • Produk apa saja yang paling laris di e-commerce Indonesia?
  • Iklan seperti apa dan dimana yang murah tapi tokcer buat UKM?
  • Bagaimana meningkatkan penjualan dengan budget yang terbatas?
  • Apa saja faktor yang memperbesar konversi toko online? 

Nah bagaimana kalau sudah mendapatkan data tersebut maka baru lah toko anda bisa disebut dengan Toko Online
Wrote by Rezki Anugraha
Sumber : diambil dari Google

Coba jawab dengan jujur, jika orang melihat produk Anda sekilas, gak pakai mikir, apa komentar mereka? Adakah bedanya dengan merek lain?

Bisakah Anda menjawab dengan 1 atau 2 kata apa bedanya?
Misalnya di produk fashion:
Motif Bali
Renda
Merah
Jadul
Soft
Pastel
Kenapa pengusaha susah membuat cirikhas?
Karena:
Maunya banyak; aku mau begini, aku mau begitu, kayak doraemon.
Bosenan; gak tahan lihat yang serupa tiap hari.
Variasi; salah mengartikan variasi dengan pecah fokus.
Bingung mana yang mau dijadikan cirikhas.
Tukang nyontek; karena gak kreatif.
Atau apapun alasannya, orang yang gak membangun cirikhas, maka MEREKNYA GAK AKAN TERKENAL.

Brand yang kuat dibangun dari diferensiasi yang kuat. Kecuali Anda adalah pionir dalam suatu industri/kategori.
Maka dari itu dalam ilmu marketing:
VALUE = (1) DIFFERENTIATION + (2) BRAND
dan
PRICE = VALUE (expectation)
Harga adalah angka yang akan dibayar seseorang untuk mendapatkan ‘value’ yang dia harapkan.
Kalau diferensiasi dan merek (branding) gak kuat, maka orang tak mau membayar mahal dibanding produk serupa. Alhasil mereka bermain di VOLUME.
Pilih mana: VOLUME atau VALUE ?

DIFERENSIASI (differentiation)
Jika produk Anda tak dapat dibedakan dengan orang lain, maka tak bedanya merek Anda dengan komoditas seperti sembako.

MEREK (brand)
Merek yang terkenal membuat orang mau membayar lebih mahal. Menjadikan merek Anda terkenal, sebelum dipromosikan, harus memenuhi kriteria:
1. Pertama
2. Terbaik
3. Berbeda

Mungkin saja Anda bisa membuat burger yang lebih enak dari McD, tapi belum tentu (kemungkinan kecil) Anda akan membuat merek burger yang setenar McD. Kenapa? Karena mereka yang pertama mempopulerkannya. Sudah terlanjur menjadi Top of Mind.
Ingat burger, ingat McD.
Ingat ayam goreng, ingat KFC

Jika suatu merek sudah ‘dikunci’ di benak konsumen, maka sulit untuk tergantikan, kecuali diferensiasinya sangat kuat, ditambah promo yang hebat.

Untuk kasus fashion, tingkat kompetisinya sudah gila-gilaan. Coba tanya kawan Anda yang tukang belanja fashion, apakah mereka loyal terhadap 1 atau 2 merek? 99,9% akan menjawab “Tidak”. Tiap ada diskon, matanya melirik..! Kecuali jika dikecilkan di ‘kategori’ tertentu, seperti tas tenteng, sepatu kain, yang belum ada merek kuat disana.

Studi Kasus
Coba amati foto-foto produk dibawah ini..!
Apa beda merek Aramara dengan Gadiza?
Apa beda produk keduanya dengan produk gamis di pasaran?
Apa cirikhas mereka?

gadiza         aramara



aramara 2

Gadiza, saya sering menyebutnya Hijab ‘Korea’, karena teringat dengan gaya pakaian khas Korea, yang garis lingkar perutnya agak keatas. Gadiza juga konsisten dengan jenis bahan yang serupa, warnanya kombinasi dolf dan ada bagian yang mengkilat. Tak menggunakan motif, lebih cenderung polos, kecuali seasonal saja. Itu penangkapan saya.

Sedangkan 1 cirikhas Aramara yang sangat kuat dan konsisten adalah nuansa kain Bali yang kotak-kotak. Ntah mau ditaruh dimanapun kotak-kotaknya, pecinta fashion akan ‘ngeh’, itu style Aramara.
Paham..?!
Intinya: untuk masuk di pasar yang berdarah-darah, janganlah serakah. Buat ciri khas dan konsisten. Tempelkan cirikhas tersebut di merek Anda, ke benak konsumen. Ingat Anu, ingat Merek Anda..!
“Jika Anda hebat dalam segalanya, maka sesungguhnya Anda lemah dalam segalanya..”
-----------------------------------------------------------------------------
Oh ya, sayang keduanya belum punya website yang bisa full online hingga 'check out payment'. Padahal hanya dengan 50 ribu perbulan, omzet 'full online' datang, merekpun lebih bonafit. ‪#‎nyindir

Jaya Setiabudi
Wrote by Rezki Anugraha


Kalau ditanya 3 hal terpenting dalam membangun bisnis, maka jawabannya adalah: Skill - Credibility - Network.

Jika hanya menyisakan 1 hal yang terpenting, maka kredibilitas adalah yang paling utama di dunia bisnis.
Lantas apa itu Kredibilitas?
Kredibilitas adalah nama baik, kredibilitas yang dibangun dimasa lalu. Kalau elemen pembangun kredibilitas yang tepat, saya setuju memilih kata amanah, karena sudah mencakup seluruhnya, bahkan lebih daripada itu. Jika Kredibilitas yang diketahui orang hanya tampak dari permukaan, amanah sejatinya adalah kredibilitas yang dibangun untuk ‘bumi’ dan ‘langit’.
Contoh pembeda, seseorang bisa saja melakukan sesuatu yang benar (dan baik) di depan orang lain untuk tetap menjaga reputasinya sebagai ‘orang baik’. Kalau yang disebut amanah, dia melakukan bukan karena sedang dilihat oleh orang lain, namun sedang dilihat Allah. Jika tak ada fitnah, maka semestinya seorang yang amanah akan memiliki kredibilitas dunia dan surga. Sangat berat menggunakan kata amanah yang menjadi salah satu dari sifat Nabi. Semoga kita dapat meneladaninya.

Amanah bukan sekadar jujur (luar dalam), tapi ‘andal’. Orang yang jujur, tapi gak bisa diandalkan, akan sering mengecewakan saat mengemban tugas. Contoh kongkritnya: pernahkah Anda memiliki seorang kawan atau karyawan yang jujur, namun pemalas, baik malas kerja atau malas belajar? Maukah Anda mempekerjakan atau menginvestasikan uang Anda ke dia? Mikir kan..?!
Masalahnya bukan sesederhana itu, kredibilitas seseorang dibangun dari ratusan bahkan ribuan ‘tugas’ yang diamanahkan kepadanya atau tidak secara langsung. Bisa jadi atasan Anda tak melihat Anda bekerja keras, namun orang lain yang melihat, akan mencatat kredibilitas Anda. Selain tugas, sikap ringan tangan dalam membantu, ringan kaki dalam bersilaturahim, kerja keras, loyal, rendah hati, pemurah, itu semua membentuk penilaian orang terhadap kita. Itulah kredibilitas.

Sebaliknya, sikap banyak alasan, menyalahkan, khianat, penjilat, kikir (harta ataupun ilmu), malas, sombong, itu juga kredibilitas, tapi yang buruk.
Seseorang yang jatuh bangkrut, tergencet hutang dagang (tak disengaja), namun bertanggung jawab dan tidak lari, itupun membangun kredibilitas.
Jadi dimanapun kita berkarya, apapun posisi kita, bagaimanapun kondisi kita, sesungguhnya kita sedang membangun rapor kredibilitas kita. Tak heran jika dikatakan, “Nasibmu adalah hasil kebiasaanmu”. Seolah di mata orang yang mengenal kita, ada suatu Cap di Jidat.
Kira-kira, apa cap kebanyakan orang terhadap diri Anda? Dijawab dalam hati saja, karena hal itu bukan untuk orang luar, tapi untuk diri Anda sendiri.
Cap ini juga yang akan digunakan saat perekrutan dan mencari partner. Tanya kanan, kiri, atas, bawah, luar, dalam. Tak kan lepas kita terhadap apa yang pernah kita perbuat. Maka dari itu berhati-hatilah dalam bertindak. Apalagi di jaman internet dan media sosial, transparasi informasi tak dapat dibendung, kecuali oleh para hacker.

“Your quality will be known among your enemies, before ever you meet them, my friend..” ~ Kingdom of Heaven and earth

Jika orang tak mempercayai kita dan itu sering terjadi, tanyakan pada diri sendiri, kemungkinan besar itulah buah dari yang kita tanam dahulu. Atau mungkin kita belum banyak menanam, mungkin juga belum berbuah.
“You reap what you sow”
“I have long feared that my sins would return to visit me, and the cost is more than I can bear.”, Benjamin Martin, The Patriot.
Semoga Allah menutup segala aib kita dan membuka pintu hidayah kita, serta memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbaiki amalan-amalan kita. Aamiin..

Jaya Setiabudi
Wrote by Rezki Anugraha
Sumber :  Diambil dari Google


TEAM, BUAT APA SIH?? AKU BISA SENDIRI KOK..!

Yakin bisa..?
Setiap kali mengadakan pelatihan entrepreneurship atau seminar motivasi wirausaha, banyak orang berharap dapat mengubah kepribadiannya.
 Mayoritas dari mereka ingin berubah dari 'pendiam' ke jago 'jingkrak-jingkrak' seperti si pembicara. Mereka berpikir orang sukses identik dengan orang yang 'pinter ngomong'.
Ada juga yang masih kebingungan dalam membuka usaha, karena tidak punya modal.
Sedangkan yang punya modal dan 'pinter ngomong', mengeluhkan dirinya tidak bakat dalam usaha karena tidak bisa mengatur orang.
Lalu, apa sebenarnya yang dibutuhkan untuk menjadi pengusaha?
Apakah pengusaha harus seperti Superman yang 'serba bisa'? 
Bagaimana dengan orang 'bisu', bisakah dia buka usaha?
Dan jika tidak mempunyai uang, apakah bisa buka usaha?
Sebenarnya, tidak harus 'serba bisa' dan 'serba punya' untuk menjadi pengusaha.

Rahasia jadi pengusaha itu adalah 'PUNYA KEMAUAN KERAS'. Tentu saja dengan 'action' yang kuat.

Lebih mudah untuk menggali potensi diri, daripada mengubah diri. Kita bisa menutupi kekurangan dengan kelebihan orang lain dalam TEAM kita.
Jika kita tidak pandai bicara, maka carilah partner yang pandai bicara. Jika kita tidak pandai mengatur orang, maka carilah partner yang bisa mengatur. Dan bila kita tidak punya modal, maka carilah partner yang bisa membantu dalam hal permodalan.

"Tak ada manusia yang sempurna, namun TEAM membuatnya sempurna"
Pengusaha tidak harus pintar, tapi harus pintar cari 'orang pintar'. Sedikit yang bisa kita lakukan sendiri, namun banyak hal yang bisa kita lakukan jika bersama.
Tidak ada orang yang tidak memiliki bakat bisnis, yang ada hanyalah orang yang tidak mau bekerjasama. Semakin banyak partner, maka semakin banyak lubang kekurangan kita yang tertutupi. Asyiknya juga, beban kerja jadi lebih ringan, yang mendo'akan pun banyak (setiap partner dan keluarganya).

Mungkin kita punya pengalaman ditipu oleh partner, sebenarnya itu hal yang biasa dalam bisnis. Seperti mencari pasangan hidup, pasti memakan waktu dan pengorbanan yang tidak sedikit. Tapi, sekalinya menemukan yang 'cocok', maka terbukalah pintu rejeki kita. Kuncinya adalah menghargai perbedaan sebagai kekuatan.

Berikut 5 macam partner :
semut
  1. Technical Partner, orang yang menguasai secara teknis bidang usaha yang digeluti.
  2. Network Partner, orang yang memiliki jaringan pemasaran atau kemampuan untuk memasarkan.
  3. Financial Partner, orang yang memiliki kemampuan dalam pembiayaan.
  4. Management Partner, orang yang memiliki skill di bidang manajemen.
  5. Leadership Partner, orang yang dapat memimpin dan menyatukan potongan-potongan di atas.

"Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan. Daripada memoles kekurangan kita, lebih baik mencari orang untuk menutupi kelemahan yang kita miliki. Itulah TEAM."

 Jadi, partner apa yang Anda butuhkan?

Jaya Setiabudi
Wrote by Rezki Anugraha

Alkisah 3 orang pengusaha dalam suatu perjalanan reuni. Saat mereka rehat di sebuah warung kosong di tengah kebun liar, mereka berbincang. Dasar pengusaha, otaknya tak pernah berhenti melihat dan menghitung peluang.
Agung: Bro, kalo seandainya tanah kosong yang luas sekali sepanjang perjalanan kita ini dijual murah, loe mau jadiin apa?
Uge: Kalo gue, kaplingin trus jual lagi, kayak kacang goreng. Laris manis…!
Agung: Yee, sayang donk, kalo cuma dikapling trus dijual. Kalo gue sih, bakal gue kembangin jadi perumahan. Panggil arsitek, buat konsep dan hitungan, kerjasama dengan kontraktor, baru pasarkan. Pasti untungnya lebih gedhe.
Uge: Jiaahh, emang bener untung gedhe, tapi kapaaan men? Lagian urusannya panjang, resikonya gedhe juga. Coba tanya Si Awit, apa pendapat dia?
Awit: Gue? Jadiin jalan TOL. Coba hitung brapa jam perjalanan kita? Muter-muter, jelek jalannya, macet lagi. Kalo ada jalan tol, pedagang akan banyak terbantu. Karena transportasi jadi lebih cepat dan murah, harga barang juga bisa lebih murah atau keuntungan lebih tinggi.
Uge: Buseet, gemblung loe Wit. Ribet amat mikirnya. Emang loe pikir bebasin lahan yang lainnya gampang? Perijinan pastinya lebih ribet dari kapling atau perumahan.
Awit: Bener itu, makanya gak banyak yang bangun jalan Tol. Tapi sekali jadi, duitnya ngalir paling gak 3 generasi dan manfaatnya dinikmati oleh banyak orang.

Tak ada yang benar atau salah dalam bisnis, hanya beda jangkauan pemikiran saja. Ada orang yang berfikir seperti petani Tauge, panennya cepet, 3 hari aja. Konsekuensinya harga murah, karena banyak orang yang bisa menanamnya. Ada pula yang berfikir ‘setengah’ panjang, seperti petani Jagung, usia panen di 2 bulanan, masa panen hingga 3 bulanan. Setelah itu harus menanam ulang. Tentu beda dengan petani Sawit, perlu waktu 3 – 4 tahun untuk mulai panen. Namun setelah itu, penghasilan 25 tahun kedepan sudah terjamin. Pilih mana? Ya siapa sih yang gak ingin memanen hasil selama itu? Masalahnya adalah kuatkah kita dalam prosesnya?

WhatsApp yang didirikan Tahun 2009, Tak membuat keuntungan dan terus nombok dalam prosesnya. Pada Februari 2014, dibeli oleh Facebook dengan nilai US$ 19 miliar atau sekitar Rp 260 triliun. Lebih dari cukup untuk membeli 100% saham Freeport senilai US$ 17 miliar, itupun valuasi tak wajar versi mereka. Berapa karyawan WhatsApp? 50 orang saja, minimalis. Alibaba didirikan oleh seorang guru Bahasa Inggris (1999), yang tak bisa coding. Alibaba tak membuat sesen pun pemasukan di 3 tahun pertama. Valuasi Alibaba (september 2014) mencapai US$ 230 miliar. Cukup untuk membeli 10 Freeport atau melunasi seluruh hutang Indonesia (sekitar Rp 2600 triliun).

Perusahaan dotcom lokal juga ada Tokopedia, yang tahun lalu 51% sahamnya dibeli seharga US$ 100 juta, atau setara Rp 1,4 triliun. Yang artinya valuasi Tokopedia saat itu adalah Rp 2,8 triliun dan masih merugi hingga saat ini. Lepas dari cara permainan ala kapitalis mereka, setidaknya memberikan gambaran tentang seberapa visioner kita dalam membangun suatu bisnis? Pengusaha Tauge, Jagung atau Sawit?

“Ge, tauge, jangan nyinyir sama sawit. Gak nyampe mikirnya…”  #plakk

Jaya Setiabudi
Founder YEA dan Yukbisnis.com
Wrote by Rezki Anugraha


Dear Fighter,
Semua orang ingin sukses, tapi tak semua orang layak sukses. Jalan sukses itu berliku, terjal, naik, berbelok-belok,memutar, tapi jalan itu ada! Jalan itu terbuka untuk semua orang, termasuk Anda, tapi tak semua orang akan sampai ke finish. Banyak godaan untuk berhenti, baik faktor langit ataupun bumi dikambing hitamkan. Jarang ada orang yang ‘mengepel’ (baca:introspeksi) saat terpeleset. Banyak juga yang mengulangi kesalahan yang sama dengan dalih ‘konsistensi’.

“You can not live with yesterday standard and expect extraordinary income today!”

Dibutuhkan ekstra kreativitas, pertambahan knowledge untuk menghadapi perubahan dan persaingan. Jika tahun ini anda membuka toko dan laris, tahun depan pasti banyak toko serupa di sekitar Anda. Hargapun akan banting-bantingan. Itu sudah hukum alam, jangan salahkan kompetitor. Salahkan diri Anda yang tak mau berubah. Dimana Anda tahun lalu? Kemajuan apa yang Anda capai di tahun ini?

Mungkin tahun lalu Anda belum mulai usaha, tapi sekarang Anda sudah menjadi pengusaha. Bisa jadi usaha Anda maju pesat dalam setahun, tapi bisa jadi Anda sedang bangkrut saat ini. Bukan hanya hasilnya yang patut dipuji, tapi spirit Anda untuk tetap bergerak, bangkit dari kegagalan yang patut diacungi dobel jempol! Itulah Entrepreneur Sejati! Hidup tak selamanya adil. Mungkin Anda sekarang barusan tertipu, difitnah, jangan kurangi spirit Anda. Meskipun Anda sedang dibawah, yang penting Anda terus bergerak.

Sekarang waktunya kawan…, untuk evaluasi. Menghitung pencapaian dan kerugian. Re-strategi untuk kemajuan. Menengok kebelakang, mengecek perbekalan, menetapkan tujuan di tahun yang baru. Jangan katakan Anda tak punya waktu untuk ‘mengasah gergaji’ Anda, karena itu bukan pilihan, tapi keharusan. Cukup 30 menit + 10 menit! Cari tempat yang tenang.. No hape, No children, No voice, Just between You and God! Sediakan selembar kertas putih dan pena.

10 MENIT PERTAMA
Rileks dan ingat-ingat kembali, apa target-target Anda tahun ini? Mana yang tercapai, mana yang tidak. Kenapa tidak tercapai? Bagaimana cara memperbaikinya? Jika tahun ini tidak ada target, sesalilah kondisi Anda saat ini yang tidak banyak perubahan. Menangislah jika perlu, seolah-olah hari ini adalah hari terakhir Anda didunia. Seolah-olah malaikat sedang meng-audit hasil kerja Anda tahun ini. Berjanjilah untuk tidak mensia-siakan waktu.

10 MENIT KEDUA
Buat target baru tahun depan. Berapa target penghasilan Anda perbulan? Prestasi apa yang akan Anda capai! Tentukan tanggalnya! Apa komitmen sosial Anda? Berapa target zakat yang akan Anda bayar tahun depan? Berapa banyak anak yatim yang akan Anda santuni? Perbaikan hidup seperti apa yang Anda targetkan untuk keluarga Anda? Targetkan berdasarkan kebutuhan bukan keinginan. Visualisasikan dalam bentuk gambar. Tulis tanggal pencapaian Anda. Jangan membuat target sesuai dengan kemampuan anda sekarang, tapi sedikit lebih dari apa yang anda pikirkan. Sesungguhnya kemampuan kita melebihi apa yang kita pikirkan.
“Only those who can see the invisibles, can do the impossibles”

10 MENIT KETIGA
Bagaimana cara mencapai target-target Anda diatas? Gajah pun bisa dimakan kalau dipotong-potong, dibuat dendeng, abon dan di sup dagingnya. Potong-potong target tahunan Anda menjadi target 6 bulan, 3 bulan, bulanan, mingguan dan harian. Pikirkan strategi untuk mencapai target-target Anda, kemudian tuliskan. Jangan lupa action, bukan hanya rencana saja!!!

+10 MENIT
“Mohon Ampunan-Mu ya Allah atas waktu yang terbuang percuma, bahkan ternoda oleh banyak dosa. Semoga Engkau masih memberikan hamba nafas untuk mejadi lebih baik dan mensyukuri segala rahmat-Mu..” Jangan puas terhadap apa yang kita capai, tapi syukuri apa yang telah kita dapatkan. Kita telah diberikan waktu puluhan tahun untuk bernafas. Apa balasan kita kepada-Nya? Bahkan selalu kita meminta karena kekurangan. Pernahkah kita bersyukur atas diri kita terlahir utuh. Pernahkah kita bersyukur atas segala nikmat yang tak terhitung?
Terakhir, barulah kita memohon keilmuan, pemahaman, kesabaran atas upaya kita dan hanya bersandar kepadaNya..

“Sukses bukan masalah pencapaian saja, tapi bertumbuh ke potensi maksimal yang diberikan Sang Pencipta kepada kita..”


FIGHT!!!
Take ACTION, Make It HAPPEN !!!
Wrote by Rezki Anugraha
Sumber : diambil dari google
Di awal tahun 2005, saat ikutan kelas mentoring Entrepreneur University (EU), sang mentor berkata, “Setelah ikut EU, dalam setahun saya membuka 10 macam usaha”. Kemudian saya berbisik kepada kawan di samping, “Tahi kucing orang ini, buka usaha 10 macam dalam setahun, kecuali akan tumbang 1 per 1”. Sebagai informasi, tahun itu (2005) adalah tahun ke 7 saya berbisnis.

Ada 3 kemungkinan seorang pengusaha mampu membuka/menjalankan usaha banyak sekaligus dan berhasil (besar) semuanya:
1. Leadership-nya tinggi, hingga mampu membentuk dan memimpin tim dengan cepat.
2. Memiliki seorang leader yang kuat di masing-masing bisnisnya. Dalam hal ini dia seolah ‘semi investor’, bukan pengelola bisnis secara langsung.
3. Memiliki modal yang kuat untuk ‘membayar’ tim yang hebat.
Sebaiknya dibaca ulang perlahan.

Dan saya tak melihat ketiga hal dari mentor tersebut. Terbukti hingga sekarang, mentor tersebut tak memiliki bisnis yang boom dan benar, 1 per 1 berguguran. Tersisa 1 usaha, yang difokusi oleh sang istri sebagai pengelolanya.


Pengelola vs Investor

Jika Anda adalah seorang investor, janganlah invest ke suatu usaha, yang pengelolanya gak fokus. Namun sebagai investor, harus tak fokus atau jangan fokus inves ke 1 lubang. Maka dari itu, carilah suatu usaha yang sudah teruji dengan waktu bahwa pengelolanya punya konsistensi.


Fokus adalah harga mati

Biasanya kalau ada yang curhat bisnis dan ketahuan bisnisnya banyak, saya akan mengatakan, “Kudoakan engkau bangkrut secepat mungkin, biar setelah itu bisa fokus ke 1 bisnis aja”. Paling malas kalau ketemu orang yang mau mentoring bisnis dan dia gak fokus. Aturan yang saya dan YEA berikan untuk pengusaha pemula adalah fokus 1 bisnis selama 5 tahun. Pasti ada aliran ‘kanan luar’ yang tak setuju dengan ajaran kami. Ya itu silakan, tak perlu didebat, tapi dibuktikan saja.

Kecuali Anda masih dalam fase pencarian usaha, silakan coba-coba, itupun tetap disarankan 1 per 1, tak sekaligus dijalankan bersama. Anggap aja masih latihan, belum serius bisnis.
koleksi >> seleksi >> resepsi
Kalau sudah dapat 1, ya dikawini, ehh nikahi dahulu, baru beranak pinak.
“Tapi Mas J, meski baru 3 bulan bisnisku berjalan, udah bisa auto pilot koq.” << t.a.h.i — k.u.c.i.n.g

Membangun bisnis seperti ngemong anak. Apalagi anak pertama, perlu belajar dan mendalami seluk beluknya. Jika sudah mahir merekrut dan membina tim, silakan buka sana sini, tapi bukan untuk Pengusaha pemula, apalagi yang modalnya cekak. Coba bayangkan, saat pertama mulai usaha dengan duit pas-pasan, kadang juga pinjam orang, bagaimana repotnya Anda ngurusi 1 bisnis? Anda belum mampu dan tahu cara merekrut tim. Anda masih melakukan semua sendiri; belanja sendiri, packing sendiri, memasarkan sendiri.

Kemudian Anda membuka usaha kedua yang total berbeda. Mana yang akan jadi prioritas Anda? Tentu saja ‘istri kedua’ kan?! Lha, sama yang 1 aja belum mapan cintanya, udah ‘polibisnis’, apa gak kurang ajar tuh? Alhasil, bisnis pertama yang tadinya dijalankan dengan sepenuh hati, mulai setengah-setengah, bahkan seperempat hati. Pikiran pun bercabang dan tak menghasilkan lompatan-lompatan besar. Mungkinkah bisa jalan? Bisa, tapi gak bertumbuh besar. Seperti tanaman yang ditinggalkan setengah jadi, maka buahnya tak akan selebat yang disirami tiap hari.

“Abisnya, aku udah banyak waktu luang Mas J, gak ada kerjaan.” << Pikirkan bagaimana bisnismu bisa beromzet miliaran perbulan..!

Tapi Mas J, para konglomerat, banyak tuh bisnisnya dan besar besar? Kan sudah saya sebutkan sejak awal:
1. Mereka punya duit untuk merekrut profesional.
2. Leadership, keilmuan dan intuisi sudah terasah.
3. Atau sebagai investor, bukan pengelola langsung.

Kapan saatnya ekspansi ke bisnis lain?



Jika sudah ada yang mampu menumbuhkan perusahaan, bukan sekadar menjalankan. Kecuali bisnis Anda sudah terkategori anjing piaraan (sunset) atau hanya sapi perah sementara, silakan buka lainnya. Jika Anda yakin bisnis Anda adalah bintang, fokus adalah keharusan. 1 bisnis aja, cukup membuatmu berkelimpahan. Setelah duit berlimpah, baru investasi dan bantu UKM (yang fokus) lainnya untuk bertumbuh. Dapat amal, duit in syaa Allah juga didapat.

Jadi…
Jika sekarang Anda berpolibisnis, segeralah insaf dan suntik mati, sisakan 1 yang paling potensial. Kalo gak suntik mati, ya dijual buat tambahan amunisi atau bayar hutang.

“Waktu bisa dibagi, hati tak mudah berbagi. Fokus 1 dan besarkan”

Jaya Setiabudi

Wrote by Rezki Anugraha
Newer Posts Home

ABOUT AUTHOR

LATEST POSTS

  • Brand atau "Tukang Buat"
    Source : Google Lebih baik mana: Buatan Indonesia, Merek milik asing. Buatan Luar, Merek milik Indonesia. Jika Anda menjawab '...
  • Internet Marketer, Abis itu Ngapain..??
    Sumber : Diambil dari Google Internet Marketer , Abis Itu Ngapain..? Semua profesi , asalkan halal adalah bagus. Hanya saja, ...
  • Kata Kunci atau Key Word
    Source : Google Penggunaan Kata Kunci atau Key Word sebenarnya tidak hanya berlaku di dunia SEO ( Search Engine Optimization ) saja....
  • Seberapa Panjang Usia Panenmu?
    Alkisah 3 orang pengusaha dalam suatu perjalanan reuni. Saat mereka rehat di sebuah warung kosong di tengah kebun liar, mereka berbinca...
  • Bicara Dengan Data
    Source img : by google Biasakan bicara dengan data "Victory loves preparation", suatu quote yang saya suka dari film 'The ...
  • Produksi atau Pemasaran duluan..??
    Produksi atau Pemasaran Duluan.. ?? Bagi pebisnis Pemula, saya yakin hampir semua akan menghadapi masalah menentukan Prioritas waktu dan...
  • Anda Punya Produk Unggulan Tidak
    Sumber : Diambil dari Google Dari Generalis ke Spesialis Jika Anda berada di suatu wilayah, yang cari apa saja sulit, maka jua...
  • Cap Jidat yang akan Menyelamatkanmu
    Kalau ditanya 3 hal terpenting dalam membangun bisnis, maka jawabannya adalah:  Skill - Credibility - Network . Jika hanya menyisakan...
  • Bagaimana Caranya Optimasi Toko Online..?
    Source : Google Optimasi Toko Online Keringat Minimum, Penghasilan Maksimum Masih banyak pebisnis online yang bekerja dengan c...
  • Buat Calon Pengusaha dan Pengusaha Pemula
    Sumber : diambil dari google Di awal tahun 2005, saat ikutan kelas mentoring  Entrepreneur University  (EU), sang mentor berkata, “Sete...

Categories

  • Brand
  • Data
  • Kata Kunci
  • Key Word
  • Marketing
  • Motivation
  • Partner
  • Tips dan trik
  • Toko Online

Advertisement

Blog Archive

  • ►  2017 (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ▼  2016 (12)
    • ►  December (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ▼  June (7)
      • Yang Disebut Toko Online itu Jika...
      • Produkmu Punya Ciri Khas ga??
      • Cap Jidat yang akan Menyelamatkanmu
      • Malas Partner-an ah...!
      • Seberapa Panjang Usia Panenmu?
      • Targetmu Tercapaikah ??
      • Buat Calon Pengusaha dan Pengusaha Pemula
Powered by Blogger.

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Instagram

Copyright © 2016 Kumpulan Tips Bisnis Mas J. Designed by Ecky Calm